Senin, 31 Oktober 2016

Jokowi: Ulama Itu Pewaris Nabi, Tugasnya Bawa Kabar Baik untuk Umat

Jakarta - Presiden Joko Widodo mengundang para ulama untuk bertukar pikiran di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan itu, Jokowi mengatakan ulama adalah pewaris nabi yang bertugas untuk membawa kabar baik dan menuntun umat menuju kebaikan.

Ulama yang diundang ada sekitar 30 orang, dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), PP Muhammadiyah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Jokowi mengatakan, seharusnya dirinya yang sowan menemui para ulama.

"Pertama-tama saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kedatangan para ulama. Yang harusnya saya yang sowan mendatangi satu persatu, silaturrahim ke pondok, para ulama, tapi kali ini saya yang ingin mengundang untuk ke istana," kata Jokowi mengawali pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (1/11/2016).

Jokowi mengatakan, hubungan antara pemerintah dengan para ulama harus terus dijaga dengan baik. Dia juga menegaskan, para ulama adalah pewaris nabi yang bertugas membawa umat menuju kebaikan.

"Saya percaya para ulama sebagai pewaris nabi dan penerus tugas-tugasnya, membawa kabar yang baik, menjaga umat, memberikan peringatan, memberikan tuntunan pada umat dan kita semuanya," katanya.

"Kami berharap para ulama juga berani mengambil sikap tegas bahwa antara Islam dan ke-Indonesiaan bukan harus dipertentangkan, tetapi marilah kita bersama-sama kita jaga, kita pelihara, kita perjuangkan ke-Indonesiaan kita," tambahnya.

Muhammadiyah: Jangan Ada Dramatisasi Berlebihan Soal Rencana Demo 4 November

Jakarta - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hajriyanto Y Thohari mengimbau agar demo 4 November 2016 nanti berlangsung tertib. Pihaknya menginginkan agar tidak ada aksi yang berlebihan dalam unjuk rasa tersebut.

"Menurut saya, aksi damai unjuk rasa apapun namanya dapat saja dilakukan dan tidak perlu ada kekhawatiran yang berlebihan terhadap kabar rencana November, tidak perlu ada dramatisasi melebih-lebihkan, membesar-besarkan," ujar Hajriyanto di Sekeretariat PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya Nomor 62, Jakarta Pusat, Senin (31/10/2016).

Hajriyanto meminta agar para pendemo menjaga kondusivitas suasana. Karena demokrasi telah memberikan ruang untuk bebas berpendapat, dia meminta agar pendemo juga bisa bertanggung jawab.

"Intinya pada tanggal 4 Novemeber, jangan sampai ada demonstrasi yang bertentangan secara diametral. Walhasil demokrasi bisa dilakuakan secara rileks dan bertangung jawab," tambahnya.

Mengenai kemungkinan aksi tandingan dari pihak yang kontra terhadap demo tersebut, Hajriyanto mengajak masyarakat agar saling menghargai. Saling menghargai adalah kunci dalam berdemokrasi yang sehat.

"Bagi yg tidak setuju, ya demo saja pada waktu lain. Yang penting tidak boleh demontrasi yang menimbulkan aksi anarkis (vandalisme -red) dan ricuh," pungkasnya.

SUAP MAJELIS HAKIM, KAKAK SAIPUL JAMIL DI TUNTUT 3 TAHUN PENJARA.


Jakarta - Berthanatalia Ruruk Kariman dan Samsul Hidayatullah masing-masing dituntut hukuman 3,5 dan 3 tahun penjara. Keduanya dianggap bersalah karena melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama dengan cara menyuap panitera pengganti PN Jakut, Rohadi.

"Menyatakan Terdakwa I terbukti secara sah dan meyakinkan secara bersama-sama melakukan tindak pidana korupsi. Menjatuhkan pidana 3 tahun dan 6 bulan dan denda Rp 100 juta subsidair 6 bulan kurungan," ujar Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari KPK saat membacakan tuntutan dalam persidangan di PN Tipikor, Jl Bungur Besar Raya, Kemayoran, Jakpus, Senin (31/10/2016).

"Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa II dengan pidana selama 3 tahun dan denda Rp 100 juta subsidair 6 bulan kurungan," lanjut jaksa.

Jaksa menilai keduanya dianggap memenuhi seluruh unsur dari pasal yang didakwakan, yakni Pasal 5 ayat 1 huruf a dan b, Pasal 6 ayat 1 huruf a dan Pasal 13 UU Tindak Pidana Korupsi, jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Selain itu tindakan Bertha dan Samsul tidak mendukung program pemerintah untuk pemberantasan korupsi.

"Khusus untuk Terdakwa I perbuatannya telah mencederai lembaga peradilan dan mewujudkan tindak pidana suap dalam kasus Saipul Jamil," kata jaksa.

Walau begitu Jaksa menilai ada hal yang meringankan dari Bertha yakni dirinya telah mengembalikan uang dari tindak pidana yang dilakukan. Atas tuntutan ini, tim kuasa hukum mengatakan baik Bertha maupun Samsul akan membacakan nota pembelaan secara pribadi.

"Klien kami akan mengajukan pembelaan sendiri, dan khusus bu Bertha kami minta waktu 10 hari khusus Terdakwa I," ujar kuasa hukum Bertha, Nazarudin Lubis.

Begitu pula dengan kuasa hukum Samsul yang meminta penundaan hingga 10 November yang disetujui majelis hakim.

"Kebetulan tadi kami paraf perpanjangan penahanan dari Pengadilan Tinggi sehingga tak ada masalah. Jadi sidang ditunda hingga 10 November," kata hakim.

Samsul dkk menyuap majelis hakim yang mengadili Saipul Jamil. Suap itu lewat perantara Rohadi. Sehari setelah putusan, terjadi transaksi suap dan dibekuk KPK.

Minggu, 30 Oktober 2016

MUI JABAR LARANG ANGGOTANYA IKUT DEMO AHOK


Bandung - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat melarang seluruh anggota MUI di kabupaten dan kota melakukan aksi unjuk rasa terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Surat edaran perihal larangan tersebut segera dikirim kepada perwakilan MUI di seluruh daerah Jabar.

Gelombang protes terhadap Ahok dari berbagai elemen masyarakat Islam sudah berlangsung di berbagai wilayah di Indonesia. Seperti diketahui, massa ormas Islam akan berunjuk rasa besar-besaran pada 4 November 2016 mendatang di Jakarta untuk melakukan aksi yang sama.

Sekretaris MUI Jabar Rafani Achyar menegaskan para anggota MUI se-Jabar dilarang menjadi peserta unjuk rasa dengan menggunakan atribut MUI. "Bagi anggota (MUI Jabar) yang ingin turun ke jalan sebagai warga negara, kami juga tidak bisa menghalangi. Tetapi jangan sampai menggunakan atribut MUI," kata Rafani di kantor MUI Jabar, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Senin (31/10/2016).

Rafani mengatakan, tidak sedikit pengurus MUI di tingkat kewilayahan yang mendesak pihaknya untuk memfasilitasi atau turun ke jalan melakukan demonstrasi. Tentunya desakan itu dinilai tidak sesuai dengan pernyataan sikap yang telah didengungkan oleh MUI Pusat belum lama ini.

"Banyak MUI di tingkat wilayah yang belum memahami secara utuh pernyataan sikap MUI Pusat terkait persoalan ini (penistaan agama). Jadi kami tegaskan lewat surat edaran ini," ucapnya.

Dalam penyataan MUI Pusat, ucapan Ahok terkait kandungan Alquran surat Al Maidah ayat 51 dinilai sebagai penodaan terhadap agama. Meski demikian, pihak MUI Jabar tidak pernah melarang masyarakat umum untuk unjuk rasa di muka umum. Sebab, sambung dia, hal itu merupakan bagian dari hak demokrasi setiap warga negara di Indonesia.

"Bukan berarti anggota MUI juga harus turun ke jalan memprotes hal itu. Karena penyelesaian persoalan ini sudah diserahkan kepada penegak hukum. Jadi biarkan proses hukum berjalan," kata Rafani.

"Kami lebih mengedepankan kepentingan dan keutuhan NKRI. Jadi jangan sampai memihak apalagi terprovokasi dengan isu-isu yang sedang berkembang saat ini," ujar Rafani menambahkan.

Senin 31 Oct 2016, 04:50 WIB Aa Gym Akan Ikut Aksi Demo Ahok 4 November

Jakarta - KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) akan ikut berunjuk rasa terkait dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada 4 November 2016 mendatang. Dia akan bergabung bersama ribuan massa ormas Islam yang direncanakan mengikuti aksi ini.

Pernyataan tersebut disampaikan Aa Gym lewat sebuah video yang dia unggah di akun Facebook-nya seperti dilihat detikcom, Senin (31/10/2016). Dia berharap aksi demo 4 November nanti bisa terlaksana dengan tertib.

"Semoga rencana aksi tanggal 4 ini menggugah banyak pihak untuk sungguh-sungguh menyelesaikan ini dengan seadil-adilnya. Kepada aparat, kami sudah percaya bahwa akan menyelesaikan ini dengan baik. Namun jikalau terkesan lambat dan mengulur, maka inilah yang membuat umat Islam yang terluka hatinya dengan skandal saudara Ahok ini semakin kecewa," ujarnya.

Aa Gym mengatakan, Ahok datang menemui Presiden Jokowi sebelum menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri beberapa waktu lalu. Karena itu, dia menyebut Jokowi pasti tahu betul seperti apa permasalahan ini.

Menurut Aa Gym, dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok terkait ucapannya soal Surat Al Maidah ayat 51 bukanlah perkara sederhana. Karena itu, aparat harus menyikapinya dengan serius.

"Semoga Pak Jokowi serius memandang permasalahan ini. Karena bagi umat Islam yang menyadari kemuliaan Alquran, kehormatan para ulama, benar-benar menganggap hal ini hal yang serius. Kekurangseriusan akan berdampak luas dan panjang," jelasnya.

Aa Gym meminta Jokowi memberi perintah langsung ke Kapolri Jenderal Tito Karnavian agar menyelidiki kasus ini dengan cepat dan seadil-adilnya. Tidak boleh ada intervensi dari pihak manapun.

Baca juga: Ini Pernyataan Lengkap Permintaan Maaf Ahok ke Publik Terkait Al Maidah 51

"Tentu saja kami sama sekali tidak menginginkan ada kerusuhan kerusakan di negeri yang kita cintai ini, tapi sumbernya itulah yang harus segera di atasi. Saya sepakat dengan Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Johannes Suryo Prabowo yang saya baca dalam tulisannya, bahwa untuk menghentikan demo sebesar apapun tidak bisa dengan akal-akalan kecuali satu saja, yaitu menghilangkan penyebabnya," ujar Aa Gym.

"Dan penyebabnya adalah harus segera diproses dengan cepat seadil-adilnya skandal saudara Ahok ini. Mudah-mudahan keadilan yang ditegakkan akan menjadi solusi terbaik," sambungnya.

Jembatan Bambu di Sukabumi Putus, 2 Warga Hilang Terbawa Arus Sungai

Sukabumi - Sebuah jembatan bambu di Desa Tanjungsari, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, putus tergerus aliran Sungai Cileungsir, anak Sungai Cimandiri, Minggu (30/10) sekitar pukul 15.00 WIB. Saat kejadian, 4 orang warga tengah melintas di jembatan sepanjang 3,5 meter itu.

Ada 2 orang yang berhasil menyelamatkan diri, sementara 2 orang lainnya hilang terbawa arus.

Informasi dihimpun, saat kejadian korban masing-masing bernama Yopi (23), Yana (21), Edoy (17) dan Taufik Hidayat (27) tengah melintas di atas jembatan yang menjadi penghubung antara Kampung Gunungbatu dengan Kampung Tanjungsari itu. Tiba-tiba jembatan yang hanya memiliki lebar 60 sentimeter itu putus dan menjatuhkan mereka.

"Dua korban Yopi dan Yana berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke pinggir. Sementara dua lainnya Edoy dan Taufik hilang," kata Kapolsek Jampang Tengah AKP Samsuri .

Samsuri menyebut personel polsek dan warga sudah berupaya mencari korban di sepanjang jalur aliran sungai, namun belum membuahkan hasil. Pencarian akan dilakukan kembali pagi nanti.

Dihubungi terpisah, Komandan Pos Basarnas Sukabumi Aulia Solihanto mengaku sudah memberangkatkan 6 personelnya untuk membantu pencarian.

"Kita juga membawa 1 perahu karet untuk proses pencarian di atas aliran sungai, besok (hari ini) segera bergabung dengan anggota kepolisian dan koramil Jampang Tengah," ujarnya.

Kapolri Minta Polisi Gunakan Cara Persuasif Amankan Demo Ahok 4 November

Jakarta - Massa ormas Islam akan berunjuk rasa besar-besaran pada 4 November 2016 mendatang terkait dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) . Apa langkah Kapolri Jenderal Tito Karnavian?

Kapolri telah mengambil langkah-langkah terkait demo besar-besaran ini. Dia sudah menginstruksikan jajarannya yang akan bertugas di lapangan agar tidak salah bertindak.

"Kapolri memerintahkan kepada petugas di lapangan agar mengedepankan upaya persuasif, preventif dan tidak bersikap arogan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar dalam perbincangan , Minggu (30/10/2016).

Selain itu, Kapolri juga menginstruksikan jajarannya berkoordinasi dan komunikasi dengan para koordinator lapangan unjuk rasa. Dia berharap aksi demo tetap tertib dan damai hingga usai.

"Kepada para koordinator lapangan unjuk rasa agar selalu mengajak peserta unjuk rasa menjaga keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan unjuk rasa," ujarnya.

Sementara itu, lanjut Boy, masyarakat diharapkan tidak terprovokasi oleh ajakan unjuk rasa anarkis. Jika terjadi tindak kriminal, maka petugas akan menindak sesuai dengan aturan hukum.

Jumat, 28 Oktober 2016

Di Hadapan Ratusan Mahasiswa, Ridwan Kamil Bedah Bandung

Bandung - Ratusan mahasiswa dan masyarakat umum memadati Gedung Balai Pertemuan Umum UPI, Jalan Setiabudi, Jumat malam (28/10/2016). Mereka hadir untuk melihat dan mendengarkan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil buka-bukaan dalam acara 'bedah bandung'.

Sebelum acara dimulai seluruh yanga hadir di gedung tersebut menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Presiden BEM Republik Mahasiswa UPI Bandung M. Guntur Purwanto memberikan sambutan pertama sebelum acara diskusi dimulai.

Dihadapan Emil, Presiden BEM menyingunggung soal peringatan Sumpah Pemuda 2016. Semangat mahasiswa harus mampu membuat Kota Bandung kedepannya lebih. Teriakan 'Hidup Mahasiswa' menggaung dari dalam gedung tersebut.

"Bandung tercipta ketika Tuhan sedang tersenyum, tapi apakah dengan fenomena yang terjadi saat ini di Kota Bandung yakni banjir, apakah masih tersenyum atau tidak? mari kita diskusikan di sini," ujar Guntur saat berdiri di podium acara.

Dalam kesempatan kali ini bahan diskusi 'Bedah Bandung', akan membahas seluruh isi dapur Kota Bandung. Termasuk masalah banjir yang mengepung Kota Bandung akhir-akhir ini. Acara diskusi kali ini merupakan bentuk dari peringatan Sumpah Pemuda 2016.

Hadir pula Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Asep Kadarohman, yang mendampingi Emil dalam diskusi tersebut. Menteri Luar Negeri BEM Rema UPI Hafiz Bakri, bertindak sebagai moderator dalam diskusi tersebut.

Emil mengajak kepada seluruh mahasiswa yang hadir, untuk berdiskusi secara sehat dan tertib.

"Silahkan yang mau mengkritik di sini, saya akan menceritakan akan membuka isi dapur Kota Bandung. Mulai dari Pemerintah (Political Power), Bisnis (Capital Power), Masyarakat (Social Power), Media (Information Power)," kata Emil di depan ratusan mahasiswa yang hadir.

Saat tampil Emil menggunakan kemeja berwarna hitam dilapis oleh rompi, bercelana jeans, dan berkopeah, mondar-mandir di panggung diskusi biar suasana lebih cair. Dengan menggebu-gebu pria berkacamata ini menyampaikan bagaiamana proses memperbaiki masalah di Kota Bandung yang membutuhkan waktu.

"Problem kota harus kita cari solusinya. Contoh kemacetan, itu tidak akan beres kalau anda semua masih pakai kendaraan pribadi. Padahal sudah ada transportasi umum yang nyaman dan cepat," jelasnya.

Diselingi dengan candaan membuat para peserta diskusi sempat tertawa dan suasana lebih cair.

"Sebentar saya ngomong ini rada semangat saya minum dulu. Membangun Kota Bandung itu macem-macem banyak yang masuk ke medsos saya. Dari mulai jurig (Hantu) di Taman Sari, sampai anak SD nanya PR Matematika ke saya itu ada masuk," kata dia disambut tawaan para peserta diskusi.

Untuk urusan banjir di Bandung Timur, Emil menyebut warga harus sabar. Menurutnya banyak warga yang menagih ke Pemkot Bandung tentang danau buatan tersebut. Danau dibuat untuk mengatasi masalah banjir.

"Bandung Timur supaya ada solusi banjir kita buat danau dan buatnya butuh dana, dan dananya mahal itu teh. Udah mahal ada prosesnya, tapi masyarakat hanya tahu janjinya mana? kan ada proses itu teh sabar heula (Sabar dulu)," lanjutnya.

Emil juga memamerkan Akuntabilitas Pemkot Bandung pada tahun 2016 mendapatkan nilai 80 atau nilai A. Sementara pada tahun 2013 nilainya 55 atau C.

"Dari 100 kota kabupaten di Indonesia tahun ini satu-satunya kota yang dapat nilai 80 ya Kota Bandung. Pelayanan publik kita dapat lampu hijau tahun ini sementara untuk tahun 2013 itu rapot merah," ungkapnya.

Para peserta tampak serius memperhatikan pemaparan dari Emil. Tak hanya memadati ruangan bawah saja, mahasiswa pun memadati bagian atas podium gedung.

"Saya hadapi seluruh masalah yang ada di Kota Bandung. Termasuk saat menghadapi demo warga Gedebage. Kalian tahu rasanya diskusi di depan dengan peserta yang ambek (marah)? Karerung kabeh (sinis semua)," katanya.

Selasa, 25 Oktober 2016

Bocah Penyandang Autis Diduga Jadi Korban Kekerasan Seksual di Sukabumi

Sukabumi - Bocah perempuan berusia 13 tahun penyandang autis asal Jalan Gotong Royong, Kota Sukabumi, Jawa Barat diduga menjadi korban kekerasan dan pelecehan seksual di Rumah Sakit (RS) R Syamsudin SH, Kota Sukabumi. Ibu korban NK (54) kemudian mengadukan masalah itu ke aparat kepolisian.

Menurut pengakuan NK, dirinya memergoki sendiri putrinya itu dalam keadaan telanjang di ruang Kemuning khusus perawatan penyandang kejiwaan di Rumah Sakit (RS) R Syamsudin SH, Kota Sukabumi.

Peristiwa itu disebut NK terjadi pada Kamis (20/10) sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu ia berniat melihat kondisi putrinya di ruang kemuning.

"Saya lihat anak saya tidak memakai baju, berada di ruangan khusus pasien penyakit jiwa laki-laki. Saya sempat protes ke pihak rumah sakit namun tidak mendapat tanggapan," kata Nk Selasa (25/10/2016).

Tak hanya itu, NK juga melihat putrinya dalam keadaan babak belur. Ada luka lebam dibagian wajah dan luka cakaran di pergelangan tangan. "Saya ada buktinya, saya ada foto-fotonya," imbuhnya sambil menujukkan foto putrinya yang lebam.

Malam itu juga NK melaporkan kejadian itu ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sukabumi Kota. Kepada petugas ia mengadukan semua yang terjadi pada putrinya itu.

Atasi Banjir, Tahun Ini Pemkot Bandung Perlebar 19 Titik Gorong-gorong

Bandung - Tahun 2016 ini Pemkot Bandung memperbaiki dan memperlebar gorong-gorong di 19 titik. Hal itu guna mencegah banjir cileuncang saat hujan deras melanda Kota Bandung.

Ke 19 titik tersebut di antaranya, Jalan IR H Djuanda, Jalan LLRE Martadinata, Jalan Cibadak, Jala Cisitu Lama, Jalan Otto Iskandardinata, Jalan Dipatiukur, Jalan Ahmad Yani, Jalan Sukabumi Jalan Kopo, Jala Moh Toha, Jalan Sriwijaya, Jalan Cibaduyut dan Jalan Sukajadi.

Setiap hujan besar, Bandung memang kerap dilanda banjir cileuncang, yaitu banjir yang menggenang di jalan raya dan surut sesaat setelah hujan berhenti.

"Penanggulangan banjir terus dilakukan. Tahun ini Pemkot Bandung memperbaiki gorong-gorong di 19 ruas jalan," ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Selasa (25/10/2016).

Gorong-gorong diperlebar sebesar 2x2 meter agar bisa menampung debit air yang cukup besar. Salah satunya seperti yang saat ini dibangun di Jalan Dago.

"Ini menunjukkan kami setiap tahun memperbaiki gorong-gorong. Hanya karena keterbatasan APBD jadi dicicil. Ukuran yang paling besar lebarnya 2x2 meter termasuk Jalan Dago," terangnya.

Rabu, 19 Oktober 2016

Perwira Polrestabes Bandung Ditangkap Propam Polda Jabar Terkait Pungli

Bandung - Seorang perwira pertama Polri dari satuan Polrestabes Bandung diamankan oleh Bidang Propam Polda Jawa Barat. Perwira tersebut diamankan karena terlibat kasus pungutan liar (pungli).

Berdasarkan infromasi yang didapat, perwira polri yang diamakan dalam operai tangkap tangan (OTT) pungli ini berpangkat AKP. Saat dikonfirmasi atas kejadian tersebut, Polrestabes Bandung pun membenarkan hal itu.

"Betul memang ada OTT yang dilakukan oleh Bidang Propam Polda Jawa Barat terhadap salah seorang perwira di wilayah hukum Polrestabes Bandung," ujar Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Winarto, saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Rabu (19/10/2016).

Winarto belum menyebutkan identitas siapa nama perwira tersebut. Pihaknya hanya menyebut jabatan dari anggotanya tersebut.

"Itu jabatannya sebagai Kanit Reskrim di wilayah Polsek Bandung Kidul," terangnya.

Winarto turut membenarkan kalau kasus yang menjerat salah satu anak buahnya adalah kasus pungli. Penangkapan perwira tersebut terjadi pada hari Selasa 18 Oktober 2016 sekitar pukul 20.00 WIB.