Bandung - Polisi masih memburu dua buron kasus pengeroyokan dan penganiayaan terhadap Tatang Wiganda, guru olahraga SMP/SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS) Kota Bandung. Korban meninggal akibat luka tusuk. Dua dari empat pelaku sudah berhasil diringkus polisi.
"Dua orang lagi masih dilakukan pengejaran oleh pihak kami," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Winarto Kamis (8/9/2016).
Sebelumnya, polisi membekuk dua pria, RSG dan HWS, tak lama setelah insiden berdarah itu. Kedua preman tersebut mengakui aksi kejahatannya. RSG yang menusuk Tatang, sedangkan HWS turut mengeroyok.
Identitas dua pelaku lainnya yang kabur sudah diketahui polisi. Aparat tengah bergerak untuk menyergap mereka. Polrestabes Bandung berkoordinasi dengan kepolisian setempat guna mempersempit ruang gerak kedua buron.
"Mereka sedang dalam pemantauan kita. Dari dua orang ini, satu lari keluar kota tapi masih di Jawa Barat, satu lagi kabur ke luar pulau. Intinya masih kami kejar," ucap Winarto.
Menurut dia, pergerakan kedua buron itu sangat cepat untuk menghindari kejaran polisi. "Para pelaku ini mobilitasnya sangat cepat yah. Karena diduga ada bantuan dari orang-orang terdekatnya untuk mereka melarikan diri," katanya.
"Target usut tuntas kasus ini, kejar terus sampai dapat. Karena untuk pelaku yang diduga sebagai pelaku utama penusukan sudah kita dapatkan, Kalau dua ini ikut serta," tutur Winarto menambahkan..
Tatang Wiganda (39) menjadi korban pengeroyokan serta penusukan sejumlah preman hingga tewas pada Senin (22/8/2016). Korban menjadi sasaran keberingasan preman yang biasa mangkal di Terminal Cicaheum Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar