Kamis, 05 Mei 2016

Keistimewaan bulan Rojab

Rajab adalah bulan ketujuh dalam penanggalan hijriyah yang disebut memiliki keistimewaan di antara bulan-bulan lainnya. Pada bulan Rajab ini terdapat peristiwa yang sangat agung dan suci yakni Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Dimana peristiwa suci itu merupakan awal dari perintah Allah kepada umat Muhammad SAW  untuk menjalankan perintah salat lima waktu diyakini terjadi pada tanggal 27 bulan Rajab ini. Terkait keistimewaan Bulan Rajab, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, “Rajab bulannya Allah dan Sya'ban bulanku, dan Ramadhan bulan untuk umatku.”(Kitab al Jami karya Imam Suyuthi RA). Dijelaskan Habib Umar bin Sholeh al Hamid mengenai hadits tersebut, para ulama berkata; Rajab bulan istigfar, Sya'ban bulan shalawat atas Nabi Muhammad SAW, dan Ramadhan bulan Alqur'an.

Bulan Rajab tahun 2015 ini dimulai pada hari ini Senin tanggal 20 April 2015. Jika sudah memasuki Rajab, berarti tinggal 2 (dua) bulan lagi umat Islam akan memasuki bulan mulia Ramadhan. Ketika masuk pada bulan Rajab, umat Islam dianjurkan untuk berdoa dengan mengucapkan doa bulan Rajab, Sya’ban dan Ramadhan sebagai berikut:

الّلهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبَ وَ شَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

“Allaahumma baariklanaa fii Rajaba wa Sya’baana wa ballighna Ramadhana.”

yang artinya: “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban ini, dan sampaikanlah umur kami bertemu Ramadhan.”

Bulan Rajab adalah salah satu dari 4 bulan haram (asyhurul hurum) yang dimuliakan sebagaimana yang disebutkan dalam al-Qur’an dan Hadis. Bagi umat Islam dalam bulan ini dilarang keras untuk melakukan maksiat, serta diperintahkan untuk beramal sholih. Bulan Rajab terletak antara bulan Jumadal Akhiroh dan bulan Sya’ban. Bulan Rajab sebagaimana bulan Muharram termasuk bulan haram. Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah: 36)

Ibnu Rajab mengatakan, ”Allah Ta’ala menjelaskan bahwa sejak penciptaan langit dan bumi, penciptaan malam dan siang, keduanya akan berputar di orbitnya. Allah pun menciptakan matahari, bulan dan bintang lalu menjadikan matahari dan bulan berputar pada orbitnya. Dari situ muncullah cahaya matahari dan juga rembulan. Sejak itu, Allah menjadikan satu tahun menjadi dua belas bulan sesuai dengan munculnya hilal. Satu tahun dalam syariat Islam dihitung berdasarkan perpuataran dan munculnya bulan, bukan dihitung berdasarkan perputaran matahari sebagaimana yang dilakukan oleh Ahli Kitab.” (Latho-if Al Ma’arif, 202)

Mengenai empat bulan yang dimaksud dan disebutkan dalam hadits dari Abu Bakroh, Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

”Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679). Jadi, empat bulan suci tersebut adalah (1) Dzulqo’dah; (2) Dzulhijjah; (3) Muharram; dan (4) Rajab.

Mengapa keempat bulan itu disebut Bulan Haram? Al Qodhi Abu Ya’la rahimahullah berkata, ”Dinamakan bulan haram karena dua makna: Pertama, pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan. Orang-orang Jahiliyyah pun meyakini d

Tidak ada komentar:

Posting Komentar