Oleh :
Ustadz Yachya Yusliha
® Siapapun boleh membandingkan dengan penelitian yang dilakukannya sendiri tentang agama-agama di dunia ini.
Jika seorang peneliti tersebut mau benar-benar objektif, maka bisa dipastikan dia akan melihat Islam sebagai agama paling sempurna diantara agama-agama lainnya.
Kenapa begitu? Karena hanya Islam-lah satu-satunya agama yang komprehensif.
Dia mengatur seluruh aspek kehidupan manusia.
Tidak ada satupun, dan sekecil apapun urusan kehidupan manusia dimuka bumi ini yang luput dari Islam.
Kesempurnaannya berarti tidak ada sedikitpun cacat yang terdapat didalam agama ini.
Allah Swt berfirman,
”..pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu…” (QS. Al-Maaidah :3)
Meyakininya adalah Perintah Allah Swt.
Dan kita sebagai seorang muslim wajib meyakininya.
Memprogramnya dalam mindset kita.
Sehingga menjadikan agama Islam ini sebagai jalan hidupnya (way of life).
Perintah Allah Swt kepada setiap muslim untuk menjalani Islam secara keseluruhan, sempurna, dan mencakup semua aspeknya ada dalam firmanNya,
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan.
Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah :208)
Perintah Allah Swt untuk menerima Islam sebagai agama yang sempurna dan harus kita ambil secara keseluruhannya merupakan alasan yang paling kuat bagi seorang muslim.
Perintah Allah Swt juga merupakan alasan yang paling asasi/mendasar terhadap segala hal yang kita lakukan.
Jika bukan karena perintah Allah Ta’ala, maka tidak wajib kita melaksanakannya.
Seperti ketika Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim a.s. ketika ditinggal ditengah gurun pasir yang tandus, dan sangat jauh dari air dan makanan, sang istri hanya bertanya,”Apakah ini perintah Allah?”.
Lalu Nabi Ibrahim menjawab, “Ya”. Mendengar jawaban bahwa itu adalah perintah Allah Ta’ala, maka Siti Hajar berkata, “Jika memang begitu, maka aku percaya Allah tidak akan menyia-nyiakanku”.
Maka karena hal ini merupakan perintah Allah Swt, sikap kita sebagai seorang muslim adalah menerima dan taat.
Seperti yang Allah Swt jelaskan dalam firmanNya,
“Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman.
Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya.
(Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”…” (QS. Al Baqarah :285)
Islam Sempurna dalam Waktu
Islam sempurna karena diturunkan sebagai agama yang berlaku sepanjang jaman
Sejak manusia pertama yaitu Nabi Adam a.s. kemudian seluruh nabi-nabi sesudahnya membawa satu misi yang sama yaitu kalimat tauhid “Laa ilaha illallah”.
Allah Swt berfirman,
“dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya:
“Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, Maka sembahlah olehmu sekalian akan aku”.” (QS. Al-Anbiyaa’ :25)
Dan juga Allah Swt menyebut umat Nabi-nabi terdahulu sebagai muslim dalam firmanNya,
“…(Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim.
Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang Muslim dari dahulu,…” (QS. Al-Hajj :78)
Sampai ketika Rasulullah Saw diutus sebagai Nabi sekaligus sebagai penutup para Nabi, ajaran beliau berlaku HINGGA HARI KIAMAT.
Nabi-nabi terdahulu ibarat membawa tongkat estafet yang akhirnya dan yang terakhir diberikan kepada Muhammad Rasulullah Saw.
Seperti yang dijelaskan Allah Swt dalam firmanNya,
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu., tetapi Dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi.
dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Ahzab : 40)
Semoga bermanfaat ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar