Keajaiban Shalat Tahajud: Oleh Ustadz Yachya Yusliha.
MEMBUKA GERBANG LANGIT DI MALAM HARI :
Tidak banyak orang yang mampu membuka gerbang langit dan mengetuk pintu kemuliaan Allah di malam hari.
Jika engkau bangun malam, dengan hati jernih , jiwa raga suci dari hadas, lalu merapat ke pintuNya, maka dirimu termasuk sebagian dari sedikit.
Dan yang sedikit itulah yang beruntung.
Yang sedikit itulah yang di depan untuk memimpin yang lain.
Khalid Abu Syadi berkata melalui kalimat yang indah, “Para Mujahidin menghunus belati ketakutan dan menggunakannya untuk menyembellih domba kemalasan.
Dengan serta merta rasa kantuk terkejut dan terbang jauh.
Terngianglah di telinga mereka suara benaran, “Adakah orang yang terpanggil?” Mereka memenuhi panggilan dan hidung mereka mencium keharuman surga yang dibawa oleh angin di penghujung malam.
Rasa rindu semakin menggejolak, tekat pun bertambah kuat , kaki berdiri kokoh dengan tegaknya, dan air mata bercucuran sampai akhir masa kunjungan.
Dan tibalah saat perpisahan.
Seruan untuk berangkat telah dikumandangkan menggugah keasyikan.
Terbitlah fajar.”
Khalid Abu Syadi menyamakan orang yang bangun malam dengan seorang mujahidin (pejuang di jalan Allah).
Ini masuk akal, karena tidak banyak orang yang mampu mengalahkan hawa nafsunya dan membunuh rasa kantuknya di pusar malam.
Bangkit dari tidur karena niat untuk menemui ‘Kekasihnya’ di malam hari dan mengadakan perjumpaan suci.
Namun sebelumnya, masih ada musuh yang harus dikalahkan, yaitu udara dingin yang menyengat tulang sumsum ketika hendak mengabil air wudhu.
Tetapi bagi orang yang sudah ‘tergila-gila’ ingin berjumpa dengan ‘Kekasihnya’ , apapun penghalang dan rintangan akan di hadapi serta dikalahkannya.
Sebab ia menyadari betul, untuk berjumpa dalam sebuah pertemuan suci dengan ‘Sang Kekasih’, haruslah berdandan sebagus mungkin dan haruslah jiwa serta raga dalam keadaan suci.
Seseorang ini mengambil wudhu sebagai bentuk mensucikan jiwa dan raga dari hadas.
Tentunya tidak mungkin gerbang pintu kemuliaan Allah dibuka ketika seseorang hadir dalam keadaan kotor.
Sama halnya jika engkau hendak menghadap Raja dengan baju kotor, berbau, dan berpenampilan dekil.
Jauh sebelum mendekat ke pintu gerbang kerajaan, sudah ditolak oleh penjaganya.
Maka pasti engkau tidak akan bisa memenuhi keinginan mu untuk menghadap Raja yang kau rindukan.
Tapi engkau berdandan rapi dan tampak sopan, penjaga gerbang akan mempersilahkan masuk.
Engkau bertemu Raja dan berbicara dengannya.
Jika raja itu bijak dan berterima kasih sayang , apa yang kau minta akan dikabulkannya.
Maka pikirkanlah, Raja yang kau hadapi di keheningan malam adalah Raja dari segala raja yang memiliki sifat Maha Kasih dan Maha Sayang kepadamu.
Menangislah di hadapanNya dengan segala penyesalan atas dosamu.
Kemudian ajukanlah permohonanmu dengan sopan niscaya Dia akan mengabulkan hajatmu
Selama Hidup Rasulullah Tidak Pernah Melewatkan Tahajud
Qiyamul lail adalah shalat malam.
Di antara sekian banyak shalat malam, sesungguhnya yang paling utama adalah shalat tahajud.
Di katakan bahwa shalat tahajud itu kedudukannya setelah shalat wajib yang lima waktu.
Shalat Tahajud menyimpan keagungan dan kemuliaan yang luar biasa.
Kedudukannya memang sebagai ibadah sunnah namun Rasulullah tak sekalipun meninggalkannya dalam seumur hidupnya.
Tidak banyak orang yang mampu melaksanakannya dengan Istiqamah.
Namun andaikan seluruh manusia di dunia ini tahu serta merasakan keindahannya, tentu akan tergila-gila mengerjakannya.
Dahulu, apabila Rasulullah saw. meninggalkan wirid qiyamul lailnya , beliau mengqadhanya (menggantikannya) di siang hari dengan shalat sebanyak dua belas rakaat.
Dahulu, Rasulullah saw. selalu membangunkan keluarganya agar mereka ikut ambil bagian (turut serta) meraih saat yang baik itu.
Beliau mendatangi anak perempuannya, Fatimah , dan suaminya, Ali seraya mengetuk pintu rumah mereka di malam hari.
Beliau merasa heran karena keduanya lebih memilih tidur dari pada shalat tahajud
Tidak ada komentar:
Posting Komentar