Tafsir Al-Qur’an Ta'awudz / Isti’adzahMakna Ta’awudz / Isti’adzah :Ta’awudz / Isti’adzah, artinya meminta perlindungan. Yakni bacaan:أَعُوْذُ بِاللِه مِنَ الشََّيْطَانِ الرَّجِيْمِArtinya: “Aku berlindung kepada Allahdari godaan syaitan yang terkutuk.”Ta’awudz / Isti’adzah dibaca sebelum membaca Al-Qur’an. Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala :فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْءَانَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِArtinya : “Apabila kamu membaca Al-Qur’an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk”. (QS An-Nahl / 16 : 98).Hakikat Ta’awudz / Isti’adzah :Ta’awudz / Isti’adzah artinya meminta perlindungan kepada Allah adri segala jenis godaan syaitan. Syaitan selalu berusaha menyesatkan umat manusia dari jalan yang benar. Adapun syaitan ini terdiri dari golongan jin dan manusia.Hal itu sebagaimana disebutkan olehAllah di dalam ayat yang artinya ;وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نِبِيٍّ عَدُوّاً شَيَاطِينَ الإِنسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُوراًArtinya : “Dan demikianlah Kami jadikan musuh bagi setiap Nabi yaitu(musuh yang berupa) syaithan dari golongan manusia dan jin. Sebagian mereka mewahyukan kepada sebagian yang lain ucapan-ucapan yang indah untuk memperdaya (manusia).” (QS. Al An’am / 6 : 112)Di dalam hadits yang diriwyatkan oleh Imam Al-Bukhari disebutkan, dari Sulaiman bin Shurad berkata,"Ada dua orang yang saling mencela di hadapan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, sedangkan kami duduk di hadapan beliau. Salah seorang dari keduanya mencela lainnya dalam keadaan marah dengan wajah yang merah padam. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, 'Sesungguhnya aku akan mengajarkan suatu kalimat yang jika ia mengucapkannya, niscaya akan hilang semua yang dirasakannya itu. Jika ia mengucapkan,أَعُوْذُ بِاللِه مِنَ الشََّيْطَانِ الرَّجِيْمِDengan mengucapkan Ta’awudz / Isti’adzah menunjukkan bahwa kita sedang memohon pertolongan kepada Allah, sekaligus memberikan pengakuan atas kekuasann-Nya, dan kelemahan sebagai hamba, serta ketidakberdayaan kita dalam melawan musuh yang sesungguhnyayaitusyaitan. Tidak ada yang mampumenolak dan mengusirnya kecuali Allah yang telah menciptakannya.Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :إِنَّ عِبَادِي لَيْسَ لَكَ عَلَيْهِمْ سُلْطَانٌ وَكَفَى بِرَبِّكَ وَكِيلًاArtinya, "Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Rabbmu sebagai penjaga." (QS Al-Isra' / 17 : 65).Pada ayat lain Allah berfirman :وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌArtinya, "Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS Al-A'raf / 7 : 200).Untuk itu, Allah pun mengajarkan kitaagar berlindung dari godaan syaitan dan dari kehadirannya, sebagaimana firman-Nya :وَقُلْ رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ () وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُرُونِ ()Artinya, " Dan katakanlah: 'Ya Rabb-ku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Rabb-ku, dari kedatangan mereka kepadaku." (QS Al-Mu’minun / 23 : 97-98).Demikian, semoga dengan kita membaca Ta’awudz / Isti’adzah, kita terhindar dari godaan syaitan yang terkutuk. Sekaligus member spirit kepada kita untuk gemar membaca Al-Quran, ayat-ayat Allah, yang selalu dimulai dengan Ta’awudz / Isti’adzah. Wallahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar