Sabtu, 09 Januari 2016

MOHONLAH KEPADA ALLOH

Kaum Muslimin rahimakumullah..

Dalam menjalani kehidupan ini, tentu kita sebagai manusia pasti pernah dan akan mengalami kesulitan dan kesusahan, yang semua itu merupakan ujian dan cobaan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala .

Sesungguhnya tatkala kesulitan itu datang, maka Allah lah sebaik-baik penolong dan kepada-Nya lah kita bergantung.

Dan sesulit apapun cobaan dan kesusahan yang melanda janganlah anda tergoda untuk meminta tolong dengan jalan kesyirikan.

Wallahul Musta’an .
Ujian dan Kesulitan Datang Dari Allah swt.

Ketahuilah bahwa musibah dan kesusahan yang menimpa, pada hakikatnya adalah ketetapan Allah dan atas izin Allah itu terjadi. Allah Ta’ala berfirman:

ﻣَﺎ ﺃَﺻَﺎﺏَ ﻣِﻦْ ﻣُﺼِﻴﺒَﺔٍ ﺇِﻟَّﺎ ﺑِﺈِﺫْﻥِ ﺍﻟﻠَّـﻪِ ۗ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﺆْﻣِﻦْ ﺑِﺎﻟﻠَّـﻪِ ﻳَﻬْﺪِ ﻗَﻠْﺒَﻪُ ۚ ﻭَﺍﻟﻠَّـﻪُ ﺑِﻜُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻋَﻠِﻴﻢ
ٌ
“ Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya.

Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu .” (QS. At Taghabun: 11)
bahkan setiap musibah dan kesusahan yang kita alami dan yang akan datang, itu semua sudah tercatat dalam Lauhul Mahfduz. Allah Ta’ala berfirman:

ﻣَﺎ ﺃَﺻَﺎﺏَ ﻣِﻦ ﻣُّﺼِﻴﺒَﺔٍ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻭَﻟَﺎ ﻓِﻲ ﺃَﻧﻔُﺴِﻜُﻢْ ﺇِﻟَّﺎ ﻓِﻲ ﻛِﺘَﺎﺏٍ ﻣِّﻦ ﻗَﺒْﻞِ ﺃَﻥ ﻧَّﺒْﺮَﺃَﻫَﺎ ﺇِﻥَّ ﺫَٰﻟِﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّـﻪِ ﻳَﺴِﻴﺮ
ٌ
“ Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.

Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah” (QS. Al Hadid: 22).

Semua itu adalah ujian dari Allah bagi hamba-Nya.

Sebagaimana namanya, ujian, dengannya Allah akan mempersaksikan dihadapan para makhluk-Nya mana hamba yang benar-benar jujur beriman kepada Allah dan mana yang dusta imannya.

Karena ketika musibah datang, hal itu akan nampak.

Allah Ta’ala berfirman:

ﺃَﺣَﺴِﺐَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﺃَﻥْ ﻳُﺘْﺮَﻛُﻮﺍ ﺃَﻥْ ﻳَﻘُﻮﻟُﻮﺍ ﺁﻣَﻨَّﺎ ﻭَﻫُﻢْ ﻟَﺎ ﻳُﻔْﺘَﻨُﻮﻥَ ﴿ ٢ ﴾ ﻭَﻟَﻘَﺪْ ﻓَﺘَﻨَّﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻣِﻦْ ﻗَﺒْﻠِﻬِﻢْ ۖ ﻓَﻠَﻴَﻌْﻠَﻤَﻦَّ ﺍﻟﻠَّـﻪُ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺻَﺪَﻗُﻮﺍ ﻭَﻟَﻴَﻌْﻠَﻤَﻦَّ ﺍﻟْﻜَﺎﺫِﺑِﻴﻦ
َ
“ Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta” (QS. Al Ankabut: 2-3)

Diantara tanda jujurnya keimanan seseorang, ketika datang musibah, pertolongan Allah lah yang diharapnya, ia bergantung dan berserah diri kepada Allah.

ﺣَﺴِﺒْﺘُﻢْ ﺃَﻥْ ﺗَﺪْﺧُﻠُﻮﺍ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﻭَﻟَﻤَّﺎ ﻳَﺄْﺗِﻜُﻢْ ﻣَﺜَﻞُ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺧَﻠَﻮْﺍ ﻣِﻦْ ﻗَﺒْﻠِﻜُﻢْ ۖ ﻣَﺴَّﺘْﻬُﻢُ ﺍﻟْﺒَﺄْﺳَﺎﺀُ ﻭَﺍﻟﻀَّﺮَّﺍﺀُ ﻭَﺯُﻟْﺰِﻟُﻮﺍ ﺣَﺘَّﻰٰ ﻳَﻘُﻮﻝَ ﺍﻟﺮَّﺳُﻮﻝُ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻣَﻌَﻪُ ﻣَﺘَﻰٰ ﻧَﺼْﺮُ ﺍﻟﻠَّـﻪِ ۗ ﺃَﻟَﺎ ﺇِﻥَّ ﻧَﺼْﺮَ ﺍﻟﻠَّـﻪِ ﻗَﺮِﻳﺐ
ٌ
“ Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta di goncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya:

“Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS. Al Baqarah: 214)

Tidak tergoda untuk mengambil jalan yang haram atau memalingkan ibadah kepada sesembahan selain Allah demi mencari pertolongan.

Allah-lah Yang Menghilangkan Kesulitan
Kita telah ketahui bahwa musibah dan cobaan itu adalah ketetapan Allah.

Maka ketahui juga bahwa musibah dan cobaan itu hanya Allah lah yang bisa menghilangkannya.

Allah Ta’ala berfirman:

ﻭَﺇِﻥ ﻳَﻤْﺴَﺴْﻚَ ﺍﻟﻠَّـﻪُ ﺑِﻀُﺮٍّ ﻓَﻠَﺎ ﻛَﺎﺷِﻒَ ﻟَﻪُ ﺇِﻟَّﺎ ﻫُﻮ
َ
“ jika Allah menimpakan suatu mudharat kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Allah sendiri ” (QS. Al An’am: 17).

Jika pada hakikatnya hanya Allah-lah yang dapat menghilangkan segala kemudharatan, maka orang yang berfikir waras dan logis, tentu akan meminta tolong kepada Allah dari segala kesulitan dan kesusahan serta bergantung pada-Nya. Allah Ta’ala berfirman:

ﻭَﻣَﺎ ﺑِﻜُﻢْ ﻣِﻦْ ﻧِﻌْﻤَﺔٍ ﻓَﻤِﻦَ ﺍﻟﻠَّـﻪِ ۖ ﺛُﻢَّ ﺇِﺫَﺍ ﻣَﺴَّﻜُﻢُ ﺍﻟﻀُّﺮُّ ﻓَﺈِﻟَﻴْﻪِ ﺗَﺠْﺄَﺭُﻭﻥ
َ
“ Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu di timpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan. ” (QS. An Nahl: 53)

Adapun orang yang meminta tolong kepada sesembahan-sesembahan selain Allah ketika mendapat musibah, ia adalah orang yang durhaka kepada Allah akibat hatinya lalai dari berdzikir kepada Allah. Allah Ta’ala berfirman:

ﺃَﻣَّﻦْ ﻳُﺠِﻴﺐُ ﺍﻟْﻤُﻀْﻄَﺮَّ ﺇِﺫَﺍ ﺩَﻋَﺎﻩُ ﻭَﻳَﻜْﺸِﻒُ ﺍﻟﺴُّﻮﺀَ ﻭَﻳَﺠْﻌَﻠُﻜُﻢْ ﺧُﻠَﻔَﺎﺀَ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ۗ ﺃَﺇِﻟَـٰﻪٌ ﻣَﻊَ ﺍﻟﻠَّـﻪِ ۚ ﻗَﻠِﻴﻠًﺎ ﻣَﺎ ﺗَﺬَﻛَّﺮُﻭﻥ
َ
“ Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya) ” (QS. An Naml: 62)

Mintalah Pertolongan Hanya Kepada Allah
Isti’anah dan istighatsah adalah ibadah.

Isti’anah artinya, meminta pertolongan dan dukungan dalam suatu urusan.

Sedang istighatsah berarti meminta di hilangkannya musibah dan kesulitan.

Dalil bahwa isti’anah adalah ibadah adalah ayat:

ﺇِﻳَّﺎﻙَ ﻧَﻌْﺒُﺪُ ﻭَﺇِﻳَّﺎﻙَ ﻧَﺴْﺘَﻌِﻴﻦ
ُ
“ hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami (ber-isti’anah) memohon pertolongan ” (QS. Al Fatihah: 5)

Istighatsah merupakan ibadah berdasarkan ayat:

ﺇِﺫْ ﺗَﺴْﺘَﻐِﻴﺜُﻮﻥَ ﺭَﺑَّﻜُﻢْ ﻓَﺎﺳْﺘَﺠَﺎﺏَ ﻟَﻜُﻢْ ﺃَﻧِّﻲ ﻣُﻤِﺪُّﻛُﻢ ﺑِﺄَﻟْﻒٍ ﻣِّﻦَ ﺍﻟْﻤَﻶﺋِﻜَﺔِ ﻣُﺮْﺩِﻓِﻴﻦ
َ
“ (Ingatlah), ketika kamu beristightsah (memohon pertolongan) kepada Tuhanmu, lalu di perkenankan-Nya bagimu:

“Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut .” (QS. Al-Anfal: 9)

dengan demikian hendaknya kita meminta pertolongan hanya kepada Allah, dan tidak boleh meminta pertolongan kepada sesembahan lain selain Allah.

Perhatikan ayat kelima dari surat Al Fatihah yang sering kita baca setiap hari “iyaaka na’budu wa iyyaka nasta’in ”, mari kita dalami makna ayat ini.

Kalimat ini bentuk normalnya adalah “ na’buduka wa nasta’inuka ” (aku beribadah kepadamu dan memohon pertolongan kepadamu), namun ternyata objek kalimat di dahulukan menjadi “iyaaka na’budu wa iyyaka nasta’in ”. Secara bahasa Arab, ini menghasilkan makna al hashr (pembatasan), sehingga maknanya “ hanya kepada-Mu satu-satunya kami menyembah dan hanya kepada-Mu satu-satunya kami memohon pertolongan ”.

Oleh karena itu, Allah pun melarang hamba-Nya meminta pertolongan kepada sesembahan-sesembahan selain Allah.

Allah Ta’ala berfirman:

ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺪْﻉُ ﻣِﻦْ ﺩُﻭﻥِ ﺍﻟﻠَّـﻪِ ﻣَﺎ ﻟَﺎ ﻳَﻨْﻔَﻌُﻚَ ﻭَﻟَﺎ ﻳَﻀُﺮُّﻙَ ۖ ﻓَﺈِﻥْ ﻓَﻌَﻠْﺖَ ﻓَﺈِﻧَّﻚَ ﺇِﺫًﺍ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻈَّﺎﻟِﻤِﻴﻦ
َ
“ Dan janganlah kamu berdoa kepada apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian), itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim”” (QS. Yunus: 106).

Dan banyak di antara manusia mempersembahkan ibadahnya kepada selain Allah, demi mengharapkan pertolongan ketika ia merasa susah dan merasa terhimpit oleh cobaan.

Allah ta’ala berfirman:

ﻭَﺍﺗَّﺨَﺬُﻭﺍ ﻣِﻦْ ﺩُﻭﻥِ ﺍﻟﻠَّـﻪِ ﺁﻟِﻬَﺔً ﻟَﻌَﻠَّﻬُﻢْ ﻳُﻨْﺼَﺮُﻭﻥَ ﴿ ٧٤ ﴾ ﻟَﺎ ﻳَﺴْﺘَﻄِﻴﻌُﻮﻥَ ﻧَﺼْﺮَﻫُﻢْ ﻭَﻫُﻢْ ﻟَﻬُﻢْ ﺟُﻨْﺪٌ ﻣُﺤْﻀَﺮُﻭﻥ
َ
“ Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar mereka mendapat pertolongan.

Berhala-berhala itu tiada dapat menolong mereka; padahal berhala-berhala itu menjadi tentara yang di siapkan untuk menjaga mereka.” (QS. Yasin: 74-75).

Padahal sebagaimana sudah di jelaskan, musibah dan kesusahan itu ketetapan Allah, hanya Allah yang dapat menghilangkannya dan para sesembahan yang di sembah selain Allah itu sama sekali tidak mampu memberi manfaat atau mudharat sedikit pun.

Baik itu berupa berhala, pohon, batu, benda keramat, kuburan, orang mati atau yang lainnya, mereka tidak dapat memberi manfaat dan pertolongan.

Allah Ta’ala berfirman:

ﻭَﻟَﺎ ﻳَﺴْﺘَﻄِﻴﻌُﻮﻥَ ﻟَﻬُﻢْ ﻧَﺼْﺮًﺍ ﻭَﻟَﺎ ﺃَﻧْﻔُﺴَﻬُﻢْ ﻳَﻨْﺼُﺮُﻭﻥ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar